Tabularasa


Mobil Kemul
Tetangga sebelah punya sebuah mobil sedan (mereknya sih BMW tapi tua usianya). Mobil itu selalu dikemuli alias diselimuti dan nongkrong di garasi yang sempit (karena rumahnya bertipe 36, seperti rumahku juga). Mobil itu jarang banget dipakai, paling seminggu atau dua minggu sekali. Sehari-hari, suami-istri itu menggunakan sepeda motor. Aku gak ngerti kenapa mobil itu jarang banget dipakai, bisa jadi karena dianggap mobil mewah (ingat, mereknya BMW) sehingga sayang digunakan, mungkin supaya ngirit makanya naik sepeda motor aja, atau mungkin dia tukang ojek kale makanya selalu bawa sepeda motor, he he he.... Kemungkinan yg lain lagi, dia sepertinya sangat sayaaaaang sama itu mobil. Setiap habis digunakan, mobil selalu dicuci. Gak peduli sudah gak lumrah waktunya orang cuci mobil seperti jam sebelas malam. Gile! Meski rada-rada gimana gitu, ternyata dia masih punya sedikit urat malu. Buktinya, suatu saat aku pernah pulang jam sepuluh malam dan mau gak mau memergoki dia lagi cuci mobil. Begitu lihat aku turun dari mobil hendak membuka pintu garasi, dia yg lagi berjibaku mencuci mobil kesayangannya langsung ndoprok alias ngumpet di pojok garasi. Aku cuma tersenyum sendiri. Huh, dasar aneh! Yang paling ngeselin kalau dia mau pakai itu mobil, berisiknya minta ampun. Lock dan unlock alarm berkali-kali sampai bikin kuping risi. Bayangin aja, setelah selimut dibuka, dia pencet alarm, tiiit tiiit.... Buka pintu, tutup pintu, pencet alarm lagi tiiit tiiit.... Gak tau ngapain, suara alarm nyalak lagi tiga, empat, lima, dan berkali-kali lagi. Mobil dikeluarin, sampai di luar garasi dimatiin, pencet alarm, tutup pintu pagar/garasi, pencet alarm lagi, buka pintu  dan memasuki mobil bersama istri dan anaknya. Mobil dihidupkan, baru jalan (kadang2 terdengar lagi tiiit tiiit karena ambil sesuatu yg mungkin tertinggal, tiiit ttiiit  sekali lagi). Pokoknya, kalau dia mau pakai mobil, aku dan istriku siap-siap tutup kuping. Begitu juga saat dia pulang, kami harus tutup kuping lagi. Cukup banyak aku melihat orang rada-rada aneh, tapi ketika si aneh itu berada tepat di sampingku serta menciptakan ketidaknyamanan secara terus-menerus, rasa-rasanya aku jadi orang paling sabar di  dunia.